Lawan Juventus, Zlatan Ibrahimovic Ogah Jadi Superman

Lawan Juventus, Zlatan Ibrahimovic Ogah Jadi Superman Lawan Juventus, Zlatan Ibrahimovic Ogah Jadi Superman

Ujung tombak AC Milan Zlatan Ibrahimovic tidak ingin memaksakan awak tampil ekstra dalam big match melawan Juventus dalam pekan keempat Serie A, Senin (20/9) dinihari WIB.

Ibra sudah mengawali musim 2021/22 ketika tampil melawan Lazio setelah absen demi dua pertandingan sebelumnya. Ibra mencetak satu gol untuk membantu Milan meraih kemenangan 2-0.

Namun penampilan Ibra itu menadakan malapetaka, karena ia harus menepi saat Milan dikalahkan Liverpool 3-2 di Liga Champions Eropa akhir menderita cedera tendon achilles. 

Ibra mengatakan, ia belum bisa memastikan tampil atas akhir pekan ini. Pemain berusia 39 tahun itu tidak ingin bernasib seperti di musim lampau bahwa memaksa dirinya mesti absen di 28 pertandingan.

“Untuk lawan Juve, mari kita lihat. Saya ada maluput sesak beserta tendon saya, tetapi semuanya acap membantu-acap membantu saja. Saya tidak ingin mengambil risiko adapun menbertandangkan konsekuensi,” ujar Ibra diwartakan laman La Gazzetta dello Sport.

“Saya ingin menjaga fisik saya sejauh musim agar selantas berada dekat tim. Jangan sahaja karena main satu laga, lantas melewati yang lain seperti tahun lantas. Kali ini saya bagi mendengarkan tubuh saya tanpa berpikir saya seorang Superman. Macela saya adalah terlantas adi bekerja.”

Terkait kekalahan dari Liverpool, Ibra mengatakan, hasil akhir tidak perlu disesali, karena pemain telah mendapatkan pemmelatih diriaan, mengingat sebagian agung minim jam terbang antara turnamen tercatat.

Menurut Ibra, penggawa Milan bersedia semakin matang, dengan bersedia lebih tidak marah dengan pertandingan berikutnya, karena mereka telah merasakan atmosfer kompetisi papan atas antarklub Eropa itu.

“Saya ingat di akhir musim lampau ketika saya bertanya siapa yang sudah bermain di Liga Champions: mereka mengangkat tangan, ada dua atau tiga. Saya pikir itu lelucon, tapi itu betul,” ucap Ibra.

“Kemarin bagi berlipat-lipat pemain adalah prima kalinya tampil antara Liga Champions. Tetapi sekarang mereka mengerti apa itu, demi apa yang perlu dilakukan kalau bermain antara sana.”

“Tim telah mengetahui semuanya, seluruh paket. Apa artinya bermain melawan tim-tim terbersih dempet Eropa dengan dunia, ketangkasan apa yang ada dempet sana, kualitas apa yang ada dempet sana. Saya senang dengan rekan satu tim.”